Rabu, 20 Agustus 2014

Hujan.

Butiran-butiran bening yg baru saja membuncah dari gumpalan awan membuatku kembali mengenangmu.
Kenangan yg membuat hujan-hujan lain di pelupuk mataku.

Sedang apa kamu disana? Sedang melihat hujan sama sepertiku? Atau... sedang menikmati hujan bersama gadis lain?

Memori-memori yang tersusun rapi di benakku mengalun lembut kala aku menatap langit abu-abu dengan butiran air bening yg menetes membasahi bumi dimana tempat kita berpijak.            

Aku selalu tenggelam bersama kenangan manis yang tercipta denganmu, oh tidak. Aku yang menenggelamkan diri dan tidak ingin menyelamatkan diri dari candu kenangan bersamamu.

Dulu aku sangat menyukai hujan, karenamu. Sekarang aku sangat membenci hujan, juga karenamu. Aku sangat membenci diriku yang selalu mengingatmu ketika hujan turun.

Aku benci bagaimana mudahnya kau menghapus kenangan bersamaku sedangkan aku disini tergores kenangan yang aku peluk erat-erat.

Hujan, bisa kau antarkan rasa rinduku untuknya?

2014.08.20 22.50P.M - Joy Christine

Sabtu, 22 Februari 2014

Aku Bukan Seperti Dia

Di mana kamu disaat aku membutuhkanmu? Di mana kamu di saat aku jatuh? Di mana kamu disaat aku rapuh, di saat aku sakit, di saat aku terluka? Di mana?

Kamu ga pernah tau gimana rasanya jadi aku. Kamu ngga pernah tau apa-apa mengenai perjuanganku untukmu. Kamu hanya merasa aku tak cukup baik untukmu; dan memang aku menyadari, di sekelilingmu masih banyak yg lebih baik dariku. Aku memang bukan seperti mereka, aku lebih memilih menunjukkan perhatianku melalui cara yang tak pernah kau sadari dan kau ketahui. Seharusnya sekarang aku juga sudah bisa tertawa bahagia seperti kamu, tapi ternyata tidak.

Meski pun sekarang aku sudah mulai sadar diri, ada saat di mana kamu ga butuh aku lagi, saat di