Layaknya mawar, daya pikatmu sungguh luar biasa
Kemolekan tubuhmu tak bisa dihalangi sehelai kain yang membalut ragamu
Hitam kelam iris matamu bagai pusaran tak berujung
Merah delima bibirmu mengundang untuk dikecup
Tapi, layaknya mawar, kau penuh dengan duri
Tetes darah mereka tak berarti apa-apa untukmu
Rintihan kesakitan mereka bagai melodi di telingamu
Dan kau diam di sana, masih dengan daya pikatmu
Tapi, apakah kau tahu?
Layaknya mawar, dirimu terlalu rapuh untuk bertahan
Kau tak dapat bertahan dalam gelora dunia ini
Paling jelita, namun paling cepat layu dan mati
Kamu layaknya mawar, sadarkah dirimu?
©Joy Christine
Tidak ada komentar:
Posting Komentar